ProvoActive
Breast Welfare : Disease Branding Kesehatan Payudara
Team : Aortic Healthwork Indonesia
Dalam upaya pencegahan kanker payudara, deteksi dini melalui skrining mamografi sering kali menjadi narasi utama dalam kampanye kesehatan masyarakat. Namun, mengubah perilaku masyarakat agar konsisten menjalani deteksi dini tidaklah mudah. Stigma, ketakutan, ketidaknyamanan, serta kurangnya informasi yang inklusif sering kali menjadi hambatan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin. Perubahan paradigma dalam merawat kesehatan payudara kini menjadi semakin penting, terutama di tengah kesadaran yang mulai tumbuh mengenai pentingnya pencegahan dan perawatan yang di picu oleh informasi digital. Oleh karena itu, muncul kebutuhan untuk memperkenalkan narasi baru yang lebih inklusif yang tidak hanya terbatas pada deteksi dini tetapi mencakup pemeliharaan kesehatan payudara di seluruh timeline kehidupan seorang wanita.
Publik sering kali mengaitkan pemeriksaan payudara dengan ketakutan akan ditemukannya kanker. Pemikiran ini menciptakan resistensi terhadap deteksi dini, di mana perempuan enggan melakukan pemeriksaan secara rutin karena khawatir dengan hasil yang mungkin mengejutkan atau bahkan merusak mental. Di sisi lain, ada juga ketidaktahuan mengenai pentingnya deteksi dini, terutama di kalangan perempuan yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Bagi mereka, pemeriksaan terasa tidak relevan atau bahkan dianggap sebagai tindakan yang bisa ditunda.
Kampanye deteksi dini yang sering kali menggunakan narasi ketakutan akan kanker, justru membuat banyak perempuan merasa cemas. Narasi ini perlu direkonstruksi dengan lebih menekankan aspek kesejahteraan payudara secara keseluruhan, bukan sekadar mencari penyakit. Dengan begitu, perempuan akan lebih termotivasi untuk melakukan perawatan preventif tanpa merasa dihakimi atau terbebani oleh kekhawatiran.
Mengubah pola pikir ini memerlukan waktu, edukasi, dan pendekatan yang lebih empatik. Narasi yang hanya menyoroti kanker payudara sering kali tidak cukup untuk memotivasi perempuan agar lebih peduli terhadap kesehatan payudara secara umum. Diperlukan sebuah pendekatan baru yang lebih humanis.
Narasi Baru : Breast Welfare
Aortic Healthwork membawa narasi baru yaitu Breast Welfare sebagai pendekatan yang lebih inklusif untuk merangkul pemahaman yang lebih humanis. Breast Welfare tidak boleh hanya dikaitkan dengan kanker atau deteksi dini, tetapi harus mencakup keseluruhan aspek perawatan, pencegahan, estetika, pembedahan dan rehabilitasi. Dengan demikian, pemeriksaan payudara tidak lagi dipersepsikan sebagai 'mencari penyakit', tetapi sebagai bagian dari menjaga kesejahteraan payudara.
Konsep Breast Welfare dapat melibatkan berbagai program turunan seperti intervensi nutrisi pada masa laktasi, keseimbangan hormon pada masa pubertas, estetika payudara, screening kanker payudara, hingga program rehabilitasi. Dengan memperluas narasi ini, pemeriksaan payudara menjadi lebih dari sekedar upaya deteksi dini, melainkan menjadi bagian dari pemeliharaan kesehatan perempuan secara total.
Breast Welfare Sebagai Ilmu Lintas Disiplin
Untuk merangkul lebih banyak perempuan dan memastikan kesehatan payudara menjadi bagian penting dari kesejahteraan seorang perempuan, diperlukan juga perubahan dalam bagaimana ilmu ini dipandang di ranah kedokteran. Breast Welfare tidak lagi bisa dianggap sebagai ranah eksklusif dari satu disiplin ilmu, seperti onkologi. Justru, Breast Welfare adalah bidang yang kompleks dan memerlukan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu seperti endokrinologi, pediatrik, onkologi, radiologi, bedah plastik, hingga kesehatan mental.
Dengan adanya pendekatan lintas disiplin ini, Breast Welfare dapat lebih dipahami sebagai bagian dari kesehatan wanita secara keseluruhan. Endokrinologi, misalnya, berperan penting dalam memahami keseimbangan hormon yang dapat memengaruhi jaringan payudara, sedangkan radiologi membantu dalam pemanfaatan teknologi untuk pemeriksaan payudara. Di sisi lain, onkologi tetap menjadi elemen penting dalam memberikan panduan tentang perawatan dan pengobatan kanker payudara, tetapi tidak lagi berdiri sendiri.
Merubah paradigma tentang kesehatan payudara adalah langkah yang diperlukan untuk menciptakan pendekatan yang lebih inklusif dan humanis dalam perawatan kesehatan perempuan. Dengan memperluas fokus dari deteksi dini menuju Breast Welfare yang menyeluruh, kita dapat mendorong masyarakat untuk lebih sadar dan peduli terhadap kesejahteraan payudara.
Menuju Paradigma Baru
Melalui narasi baru ini, Breast Welfare tidak lagi hanya tentang deteksi dini, tetapi juga menjadi bagian integral dari upaya merawat kesehatan wanita secara fungsional dan estetis. Narasi ini dapat membantu mengubah cara masyarakat memandang kesehatan payudara, dari sesuatu yang hanya perlu diperhatikan ketika ada masalah, menjadi bagian dari perawatan kesehatan rutin. Dengan mendobrak batas-batas antara disiplin ilmu, kita dapat membuka jalan menuju perawatan kesehatan payudara yang lebih inklusif, efektif, dan relevan bagi semua perempuan.